Entah apa nama ikan yang ada di mata air ini, tapi kami sepakat menyebut ikan ini dengan nama Ikan Larangan, sesuai dengan tulisan cukup besar di dinding pemandian. *sempat mo nyebut ikan verboden awalnya* . Ikan ini bisa kita temui di salah satu sumber mata air di Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu di Pemandian Batang Tabik. Nuansa yang disajikan oleh pemandian air ini benar-benar alami dan jauh dari yang namanya wahana buatan tangan manusia. Justru hal tersebutlah yang menjadi daya tarik tersendiri dari pemandian
ini. Kejernihan air yang dimiliki oleh pemandian ini memang patut
diacungi jempol. Air yang berasal dari sumber mata air dan bukan dari
air olahan atau sumur inilah yang membuat air di pemandian ini menjadi
sangat jernih sekali.
Menurut cerita tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi
(oral history), mata air Batang Tabik berasal dari danau Singkarak.
Benar atau tidaknya belum diketahui secara pasti. Yang jelas mata air ini mengalir terus tanpa henti. Tidak mengenal apakah
itu musim kemarau atau penghujan. Tetap jumlah airnya tak berkurang. Mengalir
sangat banyak. Kata orang-orang tua dahulu ketika mata air itu menyembur
dari tanah, lubang mata air itu dimasukkan sebuah batu yang amat besar
ukurannya. Guna mengurangi debit air yang keluar. Bisa dibayangkan
seperti apa besarnya. Jika dulunya tidak ditutupi dengan batu besar itu
kemungkinan saat ini daerah yang disebut Batang Tabik itu telah berubah
menjadi sebuah danau, barangkali...
Byurr... Airnya dingin, segar dan bebas kaporit...
Di area Pemandian Batang Tabik, kita bisa menemukan tiga buah kolam
yang saling terhubung melalui parit-parit yang sengaja di buat. Kolam
tersebut adalah kolam ibu, kolam anak-anak dan kolam dewasa. Kolam
anak-anak lebih diperuntukkan untuk anak-anak karena lebih dangkal.
Sedangkan kolam dewasa, agak lebih dalam. Untuk dua kolam yang disebutkan terakhir tersebut sudah modern dengan dasarnya dari keramik dan ada prosotan air .
Dan favorit saya adalah Kolam Ibu, bukan karena banyak ibu-ibu muda yang mandi dan berenang disini. Tetapi karena kolam ibu ini merupakan kolam yang langsung dialiri oleh mata air
yang menjadi sumber air kolam ini. Kolamnya masih alami dan tidak di
semen ataupun keramik. Tetapi, walaupun begitu, kita masih bisa melihat
ke dasar kolam karena benar-benar jernih.
Tips:
1. Perhatikan cuaca saat mau berkunjung ke lokasi pemandian ini. Jika akan turun hujan, sebaiknya tunda dulu wisata anda. Selain anda merasa tidak nyaman berenang ketika hujan, biasanya suhu juga akan menjadi lebih dingin sehingga membuat semakin tidak nyaman untuk berenang. Biasanya saya sih lebih memilih pagi daripada sore hari, karena kalau pagi udaranya semakin lama semakin hangat.
2. Jika ingin berhemat, sebaiknya makanlah terlebih dahulu sebelum berenang di sini. Walaupun sudah ada penjual, tetapi harga makanan agak sedikit lebih tinggi dari biasanya.
3. Bawalah pakaian ganti serta handuk jika anda ingin berenang.
4. Bawalah barang bawaan anda seperlunya agar tidak terlalu banyak barang bawaan yang harus anda jaga walaupun sudah ada tempat penitipan barang.
Foto: M. Titan Widiarto
Seperti berenang di akuarium
Meskipun banyak ikan yang wara-wiri di sekitar kita, jangan kawatir airnya akan berbau amis dan kotor. Air dari mata air langsung
masuk ke kolam ini. Jadi airnya terus mengalir. Dengar begitu air kolam
ini sangat bersih meskipun tidak pernah dibersihkan. Apa saja yang ada didasar kolam yang tanpa semen ini
bisa langsung terlihat dari atas.
Karena air yang ada di sini merupakan air yang
bersih dan segar serta berasal dari perbukitan, sumber air ini juga dijadikan sumber air PDAM untuk memenuhi kebutuhan air
bersih masyarakat Payakumbuh (tentu bukan air yang berasal dari kolam ini ya..) Debit air yang di hasilkan dari sumber air ini
adalah 80 liter per detik. Cukup untuk memenuhi kebutuhan air sekitar 1700an
sambungan air di rumah-rumah serta beberapa fasilitas umum lainnya. Bahkan pada saat musim kemarau, Kota Payakumbuh dan sekitarnya sangat jarang kekurangan air.
Tips:
1. Perhatikan cuaca saat mau berkunjung ke lokasi pemandian ini. Jika akan turun hujan, sebaiknya tunda dulu wisata anda. Selain anda merasa tidak nyaman berenang ketika hujan, biasanya suhu juga akan menjadi lebih dingin sehingga membuat semakin tidak nyaman untuk berenang. Biasanya saya sih lebih memilih pagi daripada sore hari, karena kalau pagi udaranya semakin lama semakin hangat.
2. Jika ingin berhemat, sebaiknya makanlah terlebih dahulu sebelum berenang di sini. Walaupun sudah ada penjual, tetapi harga makanan agak sedikit lebih tinggi dari biasanya.
3. Bawalah pakaian ganti serta handuk jika anda ingin berenang.
4. Bawalah barang bawaan anda seperlunya agar tidak terlalu banyak barang bawaan yang harus anda jaga walaupun sudah ada tempat penitipan barang.
Foto: M. Titan Widiarto
kebayang deh segarnya berenang di sini...
BalasHapusAirnya maknyuss banget mas bro... (cenderung ke dingin sih...) tapi segerr... :)
HapusNama ikannya "ikan sisiak garian" mas bro... Setahu ane itu, kalo nama latinnya ane ga tau... Hehehe
BalasHapusMakasih infonya oom.. baru tahu ternyata namanya itu...
HapusYang betul itu namanya "ikan gariang" (Tor tambroides) gan...
BalasHapusSiip... makasih infonya... yang selalu bikin ane penasaran tuh, tu ikan bisa dimakan gak ya? :)
HapusWih, aernya.... Bening banget
BalasHapusRegards
http://travellingaddict.blogspot.com/
Iya, aernya bening dan alami dari mata air langsung mas bro... nyess banget... :)
Hapusaernya bening gan, cewek2 yang mandi disana juga bening @_@
BalasHapusEmm... Bening-bening juga mas... *bisik-bisik*
Hapuspayakumbuh, ikan larangan, catatan untuk mampir kesana satu saat nanti :)
BalasHapustengs ceritanya ya pungky
#blogwalking
btw, mw follow gmn ini pungky?
Siip... kalau mau wisata alam, di Sumatra Barat ini melimpah ruah ejie...
Hapusudah di follow juga... :)
Keren bang :-)
BalasHapusJadi ingat waktu berenang di Karimunjawa sambil bawa roti unk kasih makan ikan dan pas renang bareng hiu.
:-)
wah, kalau hiu belum ada nyali.. hehehe
Hapusini baru sama ikan sungai beraninya... :-)
terima kasih sudah mampir....
bikin ngiler :)
BalasHapushttp://jemberbackpacker.blogspot.com
siap-siap tisu mas... :-)
HapusIkannya ga boleh ditangkap ya?
BalasHapusSaya pikir dulu juga begitu mas, tapi kata temen saya yang orang minang katanya boleh ditangkap pada saat-saat tertentu... CMIIW
Hapusseger banget sambil bermain dengan ikan yang berseliweran.
BalasHapussalam kenal
www.indonesianholic.com
Lebih ke "dingin" sih sebenarnya...hhe
Hapustapi seger kok, airnya langsung dari mata air...
salam kenal juga mas... terima kasih sudah berkunjung... :)
Aihhh, itu foto-fotonya pake undewwater cam apa ya?
BalasHapus*gagal fokus*
http://gimmimore.blogspot.com/
pake Nikon AW 110 mbak... *punya temen*
Hapus:malu
terima kasih udah mampir... :)
wiihhh...asiiikk banget berenangnyaaaaa...mauuuu!!!!
BalasHapusmari.. mari.. silakan berkunjung ke Payakumbuh, Sumbar... :)
HapusPemandiannya mirip kayak di kuningan ikannya juga ikan dewa yg ga boleh di ambil
BalasHapuswah, di Kuningan juga ada ya ikan kayak gini? semoga suatu saat bisa mampir... :)
HapusTerimakasih infonya. Sangat menarik. Jangan lupa kunjungi kami juga http://bit.ly/2wfsXyj
BalasHapus