15 Nov 2013

From Bintan with LOVE

    
Batuan Granit khas pantai di kepulauan Riau
    Ini adalah perjalanan yang cukup spesial buat saya, karena bertepatan dengan 3rd anniversary pernikahan kami (cuit2...) jadi bisa dibilang ini honeymoon kami yang ke-... (sekian). Lebih istimewa lagi karena jagoan kecil kami juga ikut, dan perjalanan yang dilakukan cukup melelahkan. Alhamdulillah semuanya berjalan cukup lancar dan semua sehat. Perjalanan dimulai dari Payakumbuh menuju Padang dengan sepeda motor. Yup, sepeda motor... sedikit nekat sih, dengan jarak yang cukup jauh dan musim hujan kami memaksakan naik motor bertiga dengan bawaan yang gak bisa dibilang sedikit. Pertanyaannya adalah mengapa kami memaksakan diri memakai motor? tidak lain karena masalah klasik di keluarga kami yang kurang bersahabat dengan kendaraan roda empat, bila naik mobil agak jauh bisa dipastikan salah satu dari kami atau bahkan tiga-tiganya akan mendapat "jackpot" (mabuk perjalanan).

    Sampai di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), langsung check in dan pesawat kami terbang menuju Batam. Kami sampai di Batam sekitar pukul 1 siang, setelah istirahat sebentar dan makan siang di bandara Batam perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan taksi ke pelabuhan Telaga Punggur yang memakan waktu kurang lebih 1 jam. Sampai di pelabuhan, saya agak terkejut dengan keramaiannya. Selain ini adalah untuk pertama kalinya saya ke pelabuhan, suasana pelabuhan ini sendiri cukup unuik bagi saya sekeluarga. Begitu turun dari taksi, kami langsung disambut dengan sorak sorai para penjual tiket yang menawarkan tiketnya... padahal sepengetahuan saya hanya ada 2 jasa penyedia kapal, tapi riuh ramainya seperti berada di Gelora Bung Karno saat Timnas Indonesia tampil di piala dunia  (lebaayy...) Oya, ada kuliner khas yang bisa kita cicip sembari menunggu kapal datang, yaitu otak-otak ikan dan sotong. Rasanya? Sadapp... Harganya? Rp 1.000,00 saja... :)

    Akhirnya kami membeli tiket dan menyeberang ke pulau bintan, kurang lebih 1 jam kemudian kami sampai di pelabuhan Sri Bintan Pura. Ada fasilitas penjemputan dari pihak resort yang sudah menunggu di luar pelabuhan. Dari pelabuhan ke resort kami tidak bisa dibilang dekat, kurang lebih 50 km dari kota Tanjung Pinang. Sampai di resort hari mulai malam, dan sudah terlewat sunset... ya sudahlah, berarti harapan saya tinggal sunrise esok hari untuk hunting foto.





Pantai Trikora yang berair tenang dilihat dari resort


    Kami menginap di Bintan Cabana Beach Resort. Bintan Cabana Beach Resort adalah sebuah resort di Pulau Bintan. Letaknya di pantai timur Bintan, masuk dalam kawasan wisata Pantai Trikora. Cabana sangat cocok untuk menenangkan diri. Di sini hanya ada pantai, pantai dan pantai. Kita bisa bersantai, berjemur di pantai, atau berendam di laut yang bening dan tenang. Nuansa bening deh pokoknya. Tidak ada fasilitas olahraga air di Cabana. Tapi buat yang pengen jet skiing atau banana boat, bisa kok. Kita akan diantar ke Agro Beach Resort yang masih satu group dengan Cabana. 10 km jauhnya.

    Di sisi utara pantai Cabana kita bisa menemukan eksotisme batuan granit berukuran extra besar. Serupa dengan bebatuan pantai pulau Belitong di film Laskar pelangi. Cocok banget buat tempat foto-foto (tetep ya!) atau beraksi ala anak-anak laskar pelangi. Meski belum setenar wisata Lagoi, sepertinya Bintan Agro Beach ini sudah populer di kalangan wisatawan luar negeri. Terbukti pas kami sarapan pagi, hanya kami bertiga yang berkulit "eksotis" yang lainnya kalo bukan bule ya chinese.

 Batuan granit yang cukup besar banyak ditemukan disini


    Asal muasal nama Pantai Trikora konon ada dalam dua versi, sebuah versi menyebutkan nama trikora di berikan oleh seorang wisatawan asing yang memberikan nama pantai ini dengan sebutan “three corral”, sedangkan versi lain menyebitkan bahawa pantai trikora ada hubungannya dengan Tri Komando Rakyat,  sehubungan konfrontasi RI dan Malaysia yang dikenal dengan istilah “ganyang Malaysia” pada masa pemerintahan presiden Soekarno, karena Pulau Bintan adalah basis pertahanan untuk wilayah indonesia terluar pada masa itu.

    Pantai Trikora ini terletak di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, sekitar 50 kilometer arah timur Kota Tanjungpinang.  Dari Tanjungpinang sampai perbatasan Kabupaten Bintan jalannya beraspal bagus dan dapat dilalui tiga sampai empat lajur mobil. Namun, mulai dari perbatasan Gunung Kijang menuju Pantai Trikora kondisi jalan menjadi menyempit dan hanya cukup untuk dua lajur kendaraan saja. Untuk dapat mencapai lokasi pantai Trikora, dari Kota Tanjungpinang relatif mudah karena kondisi jalannya relatif mulus (sudah di aspal). Sebagai catatan, tidak ada angkutan umum yang melayani rute ke Pantai Trikora. Jadi, apabila hendak ke pantai ini, dapat menggunakan kendaraan pribadi ataupun sewaan.



Sunrise yang agak tertutup mendung tetapi tidak menutupi pesona dari pantai Trikora




Lokasi: Bintan Island, Indonesia

8 komentar:

  1. Dear Pungky the traveler...

    Akhir 2012 lalu saya sempat ke Bintan, namun sayangnya saya nggak sempat berkunjung ke Pantai Trikora. Dengar2 katanya indah pantainya. Ternyata benar juga! Lewat foto2 Anda saya terpukau akan keberadaan batuan granit yg indah di pantai ini.

    Sekedar saran, bila mau explore lebih pantai Trikora, lebih baik bawa kendaraan sendiri. Soalnya di jejeran timur Bintan masih banyak pantai2 yg masih "perawan".

    "Leave nothing but footprints. Take nothing but pictures. Kill nothing but time"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, masih banyak yang viewnya lebih "wow" di sepanjang pantai trikora ini... Tetapi ya itu, minimnya kendaraan umum untuk akses kesana... semoga lain kali bisa lebih mengeksplore bintan dan tempat2 lain... hehe
      terima kasih sudah mampir... :)

      Hapus
  2. mirip-mirip di belitung yaa,,keren
    salam :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bg, banyak batuan granit gede2... bisa maen petak umpet... :-)
      terima kasih sudah mampir...

      Hapus
  3. bagus nih pantai, mirip yang ada di film laskar pelangi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, pantainya baguss... airnya tenang, pasirnya putih dan banyak batuan granit kayak di belitong (walaupun belum pernah kesana.. hiks)

      terima kasih sudah mampir... :)

      Hapus
  4. Kalau saya perhatikan dari foto-fotonya, pas ke sana sedang mendung berawan gitu ya? Kondisi yang cukup "menantang" untuk hunting foto, hahaha. Walaupun gitu saya mau tanya:

    1. Tarif tiket dari pelabuhan Telaga Punggur Batam ke pelabuhan Sri Bintan Pura berapa? Tidak pakai jasa calo kan ya?

    2. Di seputar Bintan Cabana Beach Resort apakah ada penyewaan kendaraan kalau mau berkeliling pantai?

    Terima kasih! Salam dari Jogja, hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap.. penerawangan mas wijna tepat sekali... memang lagi musim hujan, tapi alhamdulillah pas di pantainya gak hujan... cuman mendung di pagi itu...

      1. tiket feri saya kemaren Rp 55.000,- sekali jalan kalau beli yang PP sekalian Rp 100.000,- gak pake calo mas, lha wong "provider" kapalnya cuman 2 tapi berangkat tiap setengah jam. FYI, ada objek juga yang jarang dilewatkan kalo ke bintan (tapi saya gak sempat...T_T) yaitu pulau penyengat cuman nyebrang 10 menit dari Sri Bintan Pura tarif kapalnya Rp 10.000,-

      2. Setau saya di resort cuman ada mobil antar-jemput ke Agro Beach Resort yang masih satu grup disana ada wahana water sport. Paling sip sih memang pake kendaraan pribadi... :)

      Salam juga mas, dah lama gak ke jogja... :(

      Hapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com