Agak aneh apabila mendengar ada orang yang memilih berteduh di pantai. Dan itulah kami, sebenarnya bukan memilih juga sih... karena kalau boleh memilih, kami tentu lebih memilih cuaca yang cerah dan matahari yang bagus untuk sun bathing (biar seperti bule-bule). Sampai di pantai, langit sudah sangat gelap dan angin berhembus cukup kencang. tetapi karena sudah terlanjur sampai dan perjalanan yang kami tempuh cukup jauh maka hujan-hujanan di pantaipun jadilah. Tak berselang lama, hujan yang ditunggu datang juga. Cukup lebat tetapi untungnya tidak begitu lama. Kami menggunakan tempat seadanya untuk berteduh, kebetulan ada gubuk warung yang kosong.
Hujan di pantai Wediombo
Sebuah imajinasi tentang pasir putih maha luas yang memungkinkan
mata untuk leluasa meneropong ke berbagai sudut mungkin akan muncul bila
mendengar pantai bernama Wediombo (wedi=pasir, ombo=lebar). begitu pula dengan pemikiran saya pas akan menuju kesini.
Namun, sebenarnya pantai Wediombo tak mempunyai hamparan pasir yang (cukup)
luas itu *IMHO*. Bagian barat dan timur pantai diapit oleh bukit karang,
membuat hamparan pasir pantai ini tak seluas Parangtritis, Sadranan, atau pantai Drini. Lebih mirip mungkin dengan pantai Baron, Krakal, Kukup yang berbatu karang dangkal sehingga kita bisa mengamati beberapa biota laut. Tapi selayaknya pantai di Gunung Kidul yang selalu menjadi favorit saya adalah pantainya cukup bersih dan sepi. Pantai ini terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten
Gunungkidul. Pantai ini hampir berbatasan dengan pantai lain yang masuk
dalam wilayah kabupatan Wonogiri. Dari Kota Wonosari, jarak pantai ini
sekitar 40 kilometer.
Batu coral dangkal yang ada di tepi pantai
Baru setelah hujan reda, kami bisa menyusuri pantai yang cukup panjang. Bentuk pantai ini menyerupai teluk yang lebar. Terdapat
batu karang yang mengapit, air lautnya menjorok ke daratan, namun
memiliki luas yang lebih lebar dibanding teluk biasa. Pantai Wediombo juga menawarkan pengalaman wisata unik, bahkan ekstrim, yaitu memancing di ketinggian bukit karang. Bukan hal mudah untuk memancing di bukit karang, sebab letaknya
yang jauh dari pantai. Bukit karang itu baru bisa dijangkau setelah
berjalan ke arah timur menyusuri bibir pantai, naik turun karang di
tepian pantai yang terjal, licin dan kadang dihempas ombak besar,
kemudian naik lagi hingga puncak bukit karang yang langsung berhadapan
dengan laut lepas yang dalam. Bagi yang telah terbiasa saja, perjalanan
menuju bukit karang bisa memakan waktu satu jam. Namun, hasil yang luar biasa bisa dituai setelah mengalahkan segala rintangan itu. Minimal, pemancing akan mendapatkan ikan cucut, atau ikan panjo dalam istilah setempat. Ikan yang panjangnya setara dengan lengan manusia dewasa ini punya 2 jenis, yang berbentuk gilig (silinder) banyak ditemui pada musim kemarau, sementara yang gepeng (pipih) ditemui pada musim hujan.
kondisi bibir pantai yang didominasi batuan coral
Salah satu "penghuni" pantai Wediombo yaitu landak laut
Salah satu bagian pantai yang berbatu cukup besar
Pantai Wedi (teluk) ombo
0 komentar:
Posting Komentar