19 Sep 2013

Berteduh di pantai WediOmbo

    Agak aneh apabila mendengar ada orang yang memilih berteduh di pantai. Dan itulah kami, sebenarnya bukan memilih juga sih... karena kalau boleh memilih, kami tentu lebih memilih cuaca yang cerah dan matahari yang bagus untuk sun bathing (biar seperti bule-bule). Sampai di pantai, langit sudah sangat gelap dan angin berhembus cukup kencang. tetapi karena sudah terlanjur sampai dan perjalanan yang kami tempuh cukup jauh maka hujan-hujanan di pantaipun jadilah. Tak berselang lama, hujan yang ditunggu datang juga. Cukup lebat tetapi untungnya tidak begitu lama. Kami menggunakan tempat seadanya untuk berteduh, kebetulan ada gubuk warung yang kosong.

Hujan di pantai Wediombo

     Sebuah imajinasi tentang pasir putih maha luas yang memungkinkan mata untuk leluasa meneropong ke berbagai sudut mungkin akan muncul bila mendengar pantai bernama Wediombo (wedi=pasir, ombo=lebar). begitu pula dengan pemikiran saya pas akan menuju kesini. Namun, sebenarnya pantai Wediombo tak mempunyai hamparan pasir yang (cukup)  luas itu *IMHO*. Bagian barat dan timur pantai diapit oleh bukit karang, membuat hamparan pasir pantai ini tak seluas Parangtritis, Sadranan, atau pantai Drini. Lebih mirip mungkin dengan pantai Baron, Krakal, Kukup yang berbatu karang dangkal sehingga kita bisa mengamati  beberapa biota laut. Tapi selayaknya pantai di Gunung Kidul yang selalu menjadi favorit saya adalah pantainya cukup bersih dan sepi. Pantai ini terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Pantai ini hampir berbatasan dengan pantai lain yang masuk dalam wilayah kabupatan Wonogiri. Dari Kota Wonosari, jarak pantai ini sekitar 40 kilometer.

   
Batu coral dangkal yang ada di tepi pantai

    Baru setelah hujan reda, kami bisa menyusuri pantai yang cukup panjang. Bentuk pantai ini menyerupai teluk yang lebar. Terdapat batu karang yang mengapit, air lautnya menjorok ke daratan, namun memiliki luas yang lebih lebar dibanding teluk biasa. Pantai Wediombo juga menawarkan pengalaman wisata unik, bahkan ekstrim, yaitu memancing di ketinggian bukit karang. Bukan hal mudah untuk memancing di bukit karang, sebab letaknya yang jauh dari pantai. Bukit karang itu baru bisa dijangkau setelah berjalan ke arah timur menyusuri bibir pantai, naik turun karang di tepian pantai yang terjal, licin dan kadang dihempas ombak besar, kemudian naik lagi hingga puncak bukit karang yang langsung berhadapan dengan laut lepas yang dalam. Bagi yang telah terbiasa saja, perjalanan menuju bukit karang bisa memakan waktu satu jam. Namun, hasil yang luar biasa bisa dituai setelah mengalahkan segala rintangan itu. Minimal, pemancing akan mendapatkan ikan cucut, atau ikan panjo dalam istilah setempat. Ikan yang panjangnya setara dengan lengan manusia dewasa ini punya 2 jenis, yang berbentuk gilig (silinder) banyak ditemui pada musim kemarau, sementara yang gepeng (pipih) ditemui pada musim hujan.
 kondisi bibir pantai yang didominasi batuan coral

 Salah satu "penghuni" pantai Wediombo yaitu landak laut

 Salah satu bagian pantai yang berbatu cukup besar

Pantai Wedi (teluk) ombo

Lokasi: Gunung Kidul, Yogyakarta, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com