8 Mei 2014

Nyanyian Walet di Kuala Tungkal

    Pernah terbersit dalam hati pada saat mengunjungi salah satu kota walet di Jawa Tengah agar suatu saat bisa mengunjunginya lagi. Dan pada tanggal 28 Maret 2014 keluar sebuah pengumuman mutasi / pindah kerja ke salah satu kota di provinsi Jambi, yaitu Kuala Tungkal. Belum ada feeling apa-apa sampai mulai memasuki daerahnya, ternyata ini adalah kota walet juga tetapi di pulau Sumatera. Sungguh Allah adalah pemilik skenario yang paling hebat, tidak langsung memberikan ikan tetapi memberikan kail agar saya (lebih) berusaha dan berjuang dulu di kota ini dengan konsekuensi jauh dari keluarga, tapi life must go on.... Semoga nanti pada saatnya kembali ke pulau Jawa saya bisa lebih bersyukur dan menghargai hidup. Sudah ah, curhatnya....

    Gerbang masuk Kuala Tungkal

    Kuala Tungkal adalah ibukota dari kabupaten Tanjung Jabung Barat. Merupakan kota yang cukup strategis karena merupakan pintu masuk ke kota Jambi dari jalur laut, baik itu untuk manusia atau barang. Terletak di sebelah utara kota jambi dan apabila ditempuh dengan jalur darat sekitar 2-3 jam. Kondisi jalan yang naik turun meliuk-liuk dan rusak di beberapa bagian sudah menanti di depan mata. Yap, kondisi khas jalan raya di ruas Sumatera. Selama perjalanan kita akan disuguhi hamparan perkebunan sawit yang sangat luas. Kuala Tungkal sendiri  merupakan suatu kota yang dibangun di atas rawa berlumpur di pinggir laut jadi mayoritas tanahnya adalah tanah rawa dan gambut sehingga bangunannya menggunakan pondasi rumah panggung dan masih banyak rumah yang terbuat dari papan. Bahkan ada beberapa kantor pemerintahannya juga dibuat dengan kayu.
 
    Kuala Tungkal juga menjadi pusat masuknya produk-produk impor. Pada 1990-an, barang-barang bekas dari Singapura marak beredar. Tidak sedikit orang dari luar daerah khusus datang ke Kuala Tungkal hanya untuk berburu barang bekas, seperti pakaian, sepeda, kasur, jaket kulit, dan perabot rumah tangga. Hal lain yang menarik dari kota ini adalah meskipun tanahnya labil dan rawa tetapi banyak terdapat bangunan gedung-gedung tinggi. Semacam apartemen berlantai 4 atau 5, tetapi ada yang ganjil dengan bangunan ini. Gedung-gedung bertingkat ini dibuat dengan formasi rumah walet di bagian atasnya, di bawahnya menjadi toko, dan bagian tengahnya barulah penghuni rumah itu tinggal. Suasana sangat ramai dan riuh dari suara walet-walet tersebut maupun dari CD suara walet yang sengaja diputar pemilik gedung guna menarik walet agar masuk dan membuat sarang di gedung mereka.

"Apartemen" Walet

 Para walet "pulang" di senja hari

    Kota Kuala Tungkal ini memiliki masyarakat yang heterogen.Suku Banjar, Minang, Melayu, Jawa, bugis dan berbagai etnis berbaur di kabupaten yang terkenal dengan julukan kota bersama ini. Bisa dikatakan bahwa sebenarnya penduduk asli kota ini tidak ada karna sebagian bahkan seluruh warga yang ada di kota Kuala Tungkal adalah warga pendatang dari kota-kota sekitarnya. Walaupun penduduknya dari berbagai macam etnis, tetapi toleransi antar masyarakatnya sangat terjaga. Hal ini bisa dilihat dari letak tempat ibadah yang saling berdekatan antara masjid, gereja, vihara, klenteng dan yang lainnya.

 Tidak jauh dari klenteng ini ada pondok pesantren yang cukup besar

    Obyek wisata yang bisa kita nikmati di kota ini antara lain, ‘pelabuhan’ Kuala Tungkal, pasar tradisional di pinggir sungai (yang dekat dengan lautnya) dan pusat perbelanjaan barang seken (second). Di Pelabuhan, kita akan disuguhi suasana alam yang masih asli. Pelabuhannya begitu sederhana. Jalan setapak menuju kapal boat masih menggunakan kayu dan dibangun seperti panggung. Namun demikian banyak pelancong yang memanfaatkan pelabuhan ini untuk pergi menuju pulau Batam bahkan ke negara tetangga, Singapura. Pemandangan pagi dan sore saat sunset dan sunrise sungguh eksotik. Banyak warga yang memanfaatkannya untuk rekreasi sembari menikmati  makanan kecil yang banyak dijual di sekitar pelabuhan. Jika air surut, kita dapat melihat binatang-binatang laut seperti kepiting dan ‘ikan’ cempakul (semacam ikan yang bisa berjalan) muncul dari lumpur yang mengelilingi pelabuhan itu.


 Suasana senja di "Water Front City" Kuala Tungkal

    Kuliner utama disini tentu saja seafoodnya. Sebut saja RM. Nikmat dengan kerang dan tim ikannya yng super dahsyat, atau warung seafood tenda di dalam terminal. RM Setia Jaya dengan kerang dan kepitingnya yang menggugah selera untuk nambah nasi lagi, :) Coba juga rumah makan cak mid, lokasinya di depan terminal pas di perempatan jalan. Menu yang jadi andalan adalah pindang asam pedas ikan gerot (konon katanya ini ikan paling enak, jauh lebih enak dibanding kakap dan bawal) serta kepiting saus telur. Lupakan sejenak kolesterol, saat menikmati makanan ini. Si ikan gerot dengan kulit sangat tebal dan daging putih memang enak, dipadu dengan kuah pindang yang segar... Sangat memanjakan lidah... :)

   Selain hal-hal menarik diatas, ada beberapa bagian dari kota ini yang kurang saya sukai. Yang pasti adalah air, air disini mayoritas berwarna cokelat dan agak berbau. Berdasarkan pengalaman, air yang terbaik adalah air hujan. Tetapi itupun tidak bisa langsung digunakan untuk mandi, harus dimasak dulu apabila tidak ingin badan menjadi linu-linu. Kemudian adalah nyamuk, terutama nyamuk rawa yang ukurannya cukup besar dan apabila menggigit menimbulkan bekas bentol-bentol yang cukup besar. Yang ketiga adalah infrastruktur terutama jalan utama yang rusaknya sudah teramat sangat parah. Tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah setempat, karena selain kondisi geografis tanahnya yang labil, hampir setiap musim air laut pasang terjadi banjir rob dan menggenangi jalan sehingga mempercepat kerusakan jalan.

Taman Kota

Becak Sepeda, angkutan khas Kuala Tungkal

Suasana Pasar

Tugu Juang 1945

4 komentar:

  1. selamat menunaikan tugas di Kuala Tungkal bro!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mas... bersiap memulai petualangan baru di tempat baru... :-b

      Hapus
  2. Mantap Mas, mau belajar jepret...

    BalasHapus
  3. Terima kasih @Jas Merah, masih terus belajar juga kok... :)

    BalasHapus

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com