Danau di Sumatera Barat ini terbilang unik. Namanya, Danau Tarusan
Kamang. Letaknya berada di kaki bukit barisan, Kamang Mudiak, Kabupaten
Agam atau sekitar 20 kilometer dari Bukittinggi. Keunikan danau seluas 38 hektare terletak pada perilaku airnya. Suatu
waktu danau itu terlihat begitu luas. Namun tiba-tiba airnya menjadi
surut, dan dalam sepekan bisa menjadi hamparan padang rumput nan hijau.
Karena itu, warga sekitar biasa menyebutnya sebagai danau dua muka.
Pinjam foto pak Erison J. Kambari
Obyek wisata ini mungkin kurang familiar di telinga sebagian orang pada saat pertama kali mendengarnya. Jangankan saya yang notabene adalah perantau di ranah minang, pernah juga ditanyakan obyek wisata ini ke beberapa "penduduk lokal" dalam artian orang minang asli pun banyak yang belum mengetahui obyek wisata ini. Bisa dimaklumi karena kurangnya publikasi dan promosi dari pemerintah setempat dan sulitnya akses ke lokasi ini. Sepanjang jalan menuju danau sangat jarang bahkan tidak pernah saya jumpai tanda penunjuk jalan.
Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis ini
kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang
berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama
ini. Tidak seorangpun yang tahu pasti,
kapan danau ini menggenang dan kapan akan mengering lagi jadi padang
rumput. Satu-satunya yang sering menjadi isyarat bagi penduduk adalah
adanya bunyi dentuman di pojok danau.
"Bila pada suatu waktu terdengar bunyi dentuman, itu pertanda esok harinya akan muncul air dan menggenang membentuk danau," ungkap salah seorang penduduk yang kesehariannya sebagai petani dan pengembala ternak.
"Bila pada suatu waktu terdengar bunyi dentuman, itu pertanda esok harinya akan muncul air dan menggenang membentuk danau," ungkap salah seorang penduduk yang kesehariannya sebagai petani dan pengembala ternak.
Pemandangan Tarusan Kamang saat senja
Ada beberapa pohon yang penuh misteri di gundukan tanah di tengah genangan
Tarusan Kamang. Ketika air muncul dan menggenang begitu
luasnya, seberapapun tinggi dan besarnya air, namun pohon yang di
tengah pulau ini tak pernah ikut terendam oleh air...pohon dan
rerimbunan akar ini seakan ikut mengapung....berada tetap diatas
permukaan air.
Padang rumput luas di sekeliling danau
Sebuah keluarga berekreasi di pinggir danau
Danau bermuka dua ini diperkirakan sudah ada sejak 70 ribu tahun lalu.
Karena itu tak satupun warga yang membangun rumah di batas air yang akan
berubah menjadi danau.
Ketika air mulai menggenang, maka
ikan-ikan dan sejenis udang pun bermunculan. Konon dulunya ikan-ikan di
danau Tarusan cukup besar, tapi kini hanya tinggal ikan-ikan kecil yang
dikenal dengan "Pantau Tarusan".
Sepasang itik asyik mandi dan bercengkerama di Danau
"Semakin banyak kita menggali misteri alam, maka semakin bersyukurlah kita kepada Allah SWT"
Keren...paling asyik kemping kayaknya di sini..
BalasHapusIya bg, padang rumputnya luaas... cocok banget buat kemping, apalagi rumah penduduk juga agak jauh jadi suasananya enak banget...
Hapusmana jauh rumah penduduknya karena rumah nenek saya dekat disana
BalasHapushalo, bolehkan saya menggunakan hasil foto anda ini (danau) untuk kebutuhan tugas kami dalam pembuatan game berbasis visual novel? gambar ini akan kami jadikan sebagai latar belakang. gambar ini juga akan kami edit dan kami animasikan. terimakasih sebelumnya:)
BalasHapusIya, silakan... :)
Hapus