Tampilkan postingan dengan label Taman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Taman. Tampilkan semua postingan

6 Jul 2018

Boyolali Juga Punya Taman Kota

              Momen Lebaran menjadi saat yang paling tepat untuk melepas semua kerinduan. Kerinduan kepada keluarga, kampung halaman, tetangga, mantan. Walaupun di era modernisasi ini semakin mudah cara untuk berkomunikasi, tetapi tetap beda rasanya apabila kita bisa berpelukan, bercengkerama, atau sekedar menatap orang yang kita kasihi secara langsung daripada hanya sekedar menatap layar telepon genggam. Dan juga karena saya merasa tidak dilahirkan dari batu, maka sudah menjadi kewajiban untuk pulang menengok orang tua pada momen lebaran tahun ini.

                Sudah terbayang dibenak saya untuk menikmati kesejukan semilir angin hembusan dari dua raksasa Jawa yang berdampingan, si Merapi dan si Merbabu. Apalagi libur lebaran tahun ini lumayan panjang dan juga ditunjang dengan fasilitas jalan yang semakin bagus serta mulai banyak jalan tol baru yang dioperasikan tentu akan semakin mendukung kenyamanan para perantau untuk kembali ke kampung halaman. Di musim mudik kali ini senang rasanya banyak mendengar opini positif mengenai fasilitas yang telah dibangun pemerintah tersebut dan mereka sadar bahwa jalan tol yang telah dibangun pemerintah berasal dari uang pajak yang kita bayarkan. Janji pemerintah untuk membangun jalan tol trans jawa dan sumatera mulai menunjukkan hasilnya.

               Dalam 3 tahun terakhir ini upaya membangun ruang terbuka publik serta taman terus digencarkan di Boyolali. Taman-taman yang dibangun di wilayah Kota Boyolali maupun kecamatan lain dibangun secara tematik, membuat saya pangling dengan kota ini. Salah satu taman yang dibangun cukup dekat dengan pusat kota dan yang penting gratis :) adalah Taman Pandan Alas. Taman yang dibangun pada tahun 2016 ini kini telah ramai oleh pengunjung. Baik dari warga asli Boyolali maupun warga luar Boyolali. Karena tempatnya yang strategis, yaitu berada di sebelah selatan Lampu merah perempatan “SEIKO” yang dahulunya adalah gedung perpustakaan umum daerah, membuat taman ini begitu mencolok bagi pengendara yang melintasi maupun berhenti di jalan ini. Tak sedikit pula pengendara mampir ke tempat ini untuk sekedar melepas penat.





                Berkunjung disini tidak dikenakan tarif masuk hanya membayar parkir saja, meskipun begitu tetap wajib jaga kebersihan dan segala fasilitasnya ya. Taman ini menurut saya sangat ramah anak dan sangat cocok digunakan untuk menikmati udara sejuk kota susu di pagi hari atau sore hari. Fasilitas yang terdapat disana antara lain plaza, playground anak, outbond, kedai, dan mushola jamur.

         Selain itu Taman Pandan Alas juga menyediakan fasilitas pendukung seperti tempat sampah,tempat cuci tangan,tempat wudhu,kamar mandi dan tembok bebas yang biasanya digunakan anak anak untuk mencoret coret atau menggambar sesuai keinginannya.





 Ciloknya enak

                Senang rasanya melihat kota kelahiran saya ini mulai mengeliat setelah sebelumnya pembangunan di kota ini saya nilai cukup stagnan. Semoga ini menjadikan Boyolali bukan hanya menjadi penonton bagi kemajuan daerah-daerah di sekitarnya tetapi bisa menjadi trendsetter dan kota yang nyaman bagi masyarakatnya. Boyolali The Smile of Java :)

24 Mei 2015

Taman Balekambang, Paru-Paru Kota Solo



Taman atau hutan kota ini seakan menjadi oase di tengah teriknya cuaca kota Solo di siang hari. Terdiri dari belasan atau mungkin puluhan pohon rindang yang berumur cukup tua dan langka, serta juga aneka satwa yang memang sengaja dipelihara seperti rusa jawa, angsa dan monyet. Terdapat pula kolam air yang berfungsi sebagai resapan air Kota Solo. Boleh dibilang tempat ini adalah alternatif tempat wisata yang murah meriah untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan, relasi dan lainnya.
 

Taman Balekambang mulanya bernama Partini Tuin yang berarti Taman Air Partini  dan Partinah Bosch yang berarti Hutan Partinah. Lalu siapakah Partini dan Partinah ini? Partini yang bernama lengkap GRAy Partini Husein Djayaningrat dan Partinah atau GRAy Partinah Sukanta adalah putri dari KGPAA Mangkunegara VII selaku penguasa Surakarta pada saat itu. Taman ini dibangun pada tanggal 26 Oktober 1921 sebagai rasa sayang beliau pada kedua putrinya. Taman Balekambang bergaya arsitektur Jawa dan Eropa ini pada mulanya hanya diperuntukkan untuk kalangan kerajaan dan tidak dibuka untuk umum. Baru pada masa KGPAA Mangkunegara VIII taman ini baru dibuka untuk umum. 
Partinah Bosch

 
Partini Tuin
  
Taman Balekambang juga menjadi saksi masa Keemasan grup lawak Srimulat yang  berkibar di Solo setelah hijrah dari Surabaya, hingga mencuatkan nama-nama pelawak seperti Gepeng, Pete, dan Jujuk, sebelum akhirnya juga menyerah pada takdir, gulung tikar. Masa kelam Balekambang adalah justru terjadi sepeninggal Srimulat. Banyak dari pelaku seni dan penduduk sekitar membangun rumah semi permanen yang illegal dan mereka  membuka usaha pijat “plus-plus” untuk melayani para pengunjung taman. Diskotik dengan aroma prostitusi pun mulai merebak di kawasan ini. Banyak aset kerajaan dirusak oleh para pengunjung dan penduduk sekitar. Taman Balekambang pun berubah menjadi daerah yang kumuh, rawan dan juga mengerikan. dan pada tahun 2008 dilakukan revitalisasi oleh walikota Solo saat itu Jokowi dan Taman Balekambang mulai dimultifungsikan sebagai taman seni & budaya, taman botani, taman edukasi, dan taman rekreasi.


 Petunjuk jalan, agar tidak tersesat

Di bagian paling belakang, terdapat Taman Reptil Balekambang. Taman ini baru diresmikan pada tahun 2012. Hadirnya taman ini tidak terlepas dari banyaknya komunitas pecinta reptil yang berkumpul di Taman Balekambang. Karena komunitas tersebut tidak memiliki tempat yang tetap, dibangunlah taman reptil ini. Seluruh koleksi yang ada di taman reptil ini merupakan sumbangan dari komunitas pecinta reptil. Selain itu, perawatan sehari-hari koleksi reptil di sini juga menjadi tanggung jawab komunitas pecinta reptil.

Bagi yang gemar fotografi, taman ini sangat layak dijadikan referensi karena desain arsitektur Eropa dan banyak landscape taman yang sangat menarik untuk dijadikan objek foto. Tentunya, tempat wisata ini tepat bagi Anda yang tak ingin mengeluarkan banyak kocek untuk sekadar menyegarkan pikiran. Karena tidak dikenai tiket masuk, pengunjung hanya perlu membayar tarif parkir bagi yang membawa kendaraan bermotor.






 Beberapa Wahana Air di Taman Balekambang



luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com